Minggu, 10 September 2017

SEJARAH SILAT HARIMAU KUMBANG

SEJARAH SILAT HARIMAU KUMBANG

 GERAK BELARAGA

HARIMAU KUMBANG

A.      SEJARAH SINGKAT

Gerak Belaraga Harimau Kumbang adalah salah satu seni beladiri yang berasal dari asli putra indonesia yang di ciptakan oleh Seniman, S.Pd.I., M.Pd.I  yang di kemudian hari dalam dunia persilatan namanya akrab di panggil Ki Jadug Amongrogo bungsu dari 8 bersaudara lahir dari pasangan Kasdi Abdoel Khamidin dan Tuminah ia mempunyai naluri seorang tabib keturunan dari ayahnya,  sejak kecil iman begitu beliau dipanggil berguru olah ketabiban dan Kanuragan dari ayahnya sendiri setamat belajar di madrasah ditempat kelahirannya kemudian ia berguru ilmu agama dan Kanuragan Kepada para Masyayikh di Pondok Pesantren Ringinagung Pare Kediri Jawa timur setelah itu mendalami Al-quran dan ilmu hikmah di desa Ringin Pamotan Rembang jawa tengah kemudian melanjutkan olah ilmu hikmahnya sampai ke lereng gunung salak daerah bogor.

Setelah selesai belajar dari berbagai daerah beliau pulang ke kampung halaman di desa Trimulyo Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah, ternyata setelah dirumah banyak orang yang datang silih berganti ingin menjadi muridnya akhirnya diputuskan untuk mewadahi ilmu-ilmu kanuragan khususnya ilmu beladiri yang telah di ajarkan  kepada murid-murid beliau terbentuklah nama hasil olah batin beliau yakni Gerak Belaraga Harimau Kumbang yang artinya semua gerakan harimau hitam khas harimau jawa ini sebagai bentuk perlindungan diri/jaga diri yang empunya.

 

Jurus-jurus  Harimau Kumbang menekankan pada agresivitas serangan dalam cengkraman dan menendang. Namun, tidak terbatas pada teknik itu saja, bantingan, kuncian, dan sapuan kaki juga termasuk dalam metode pelatihannya. Gerakannya yang indah khas Harimau ditambah dengan kuncian yang mematikan sehingga mendapat julukan “ Keindahan yang Mematikan”.

B.       SEMBOYAN

Pesilat Harimau memiliki jiwa dan perilaku yang tidak menyombongkan diri. Mereka terkesan seperti orang yang penurut dengan sikapnya yang tunduk demi menghindari keangkuhan. Hal tersebut tergambar dalam semboyan Harimau Kumbang:

“TOTO TITI TATAG TUTUG TANGGON TRENGGINAS”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar